Fenomena Blue Fire di Kawah Ijen, Bagaimana Bisa Terjadi? Di sepertiga malam terakhir saat mayoritas orang sedang terlelap dalam tidurnya, aktivitas di Gunung Ijen justru memuncak. Gunung setinggi 2.443 mdpl yang terletak di perbatasan Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi itu ramai didaki oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara karena terkenal akan fenomena alamnya.
Blue fire. Itulah target perburuan utama para pendaki sampai-sampai mereka rela mendaki selama 2-3 jam dengan medan tanah berpasir dan sesekali bebatuan, dengan gradien kemiringan 40 derajat. Belum lagi ditemani dinginnya udara tengah malam pegunungan yang menusuk hingga ke tulang.
Letupan api berwana biru yang muncul dari Kawah Ijen inilah yang ditunggu-tunggu. Waktu terbaik untuk melihatnya memang dinihari antara pukul 02.00 hingga 04.00.
Fenomena blue fire menjadi spesial dan diburu banyak orang karena hanya terjadi di dua gunung berapi aktif di dunia, di Islandia dan di Indonesia, tepatnya di Kawah Ijen.
Lantas mengapa Kawah Ijen bisa menyemburkan api berwarna biru?
Merupakan suatu kebetulan yang terjadi secara kontinyu, Kawah Ijen dengan kandungan belerang yang begitu besar bertemu dengan panas bumi bertekanan tinggi sehingga terjadilah reaksi oksidasi. Reaksi pembakaran belerang inilah yang menghasilkan panas dan cahaya, yang diterima sebagai warna biru oleh reseptor mata kita.
Susah payah pendakian berselimutkan hawa dingin pun terbayarkan sudah oleh tarian oksidasi sulfur yang menyala-nyala.
Kawah Gunung Ijen yang berada di Kabupaten Banyuwangi tidak henti-hentinya membuat wisatawan di seluruh dunia penasaran. Pasalnya, kawah ini menampilkan kejadian alam yang sangat sulit ditemukan dimanapun, sebuah pertunjukan alam berupa api berwarna biru yang menari-nari ditengah gelapnya malam.
Api biru di kawah ijen juga membuat penasaran para ilmuwan di dunia, pertanyaan mengapa kawah tersebut bisa memunculkan api berwarna biru menjadi pertanyaan yang lumrah. Kawan juga pasti bertanya-tanya mengapa hal itu bisa terjadi. Nah sebuah majalah museum terkenal di dunia Smithsonian Magazine ternyata telah membuat ulasannya. Berikut adalah jawaban dari pertanyaan mengapa api di Kawah Ijen berwarna biru.
Pada umumnya setiap gunung api mengeluarkan gas sulfur atau lebih umum dikenal sebagai belerang yang berinteraksi dengan udara pada suhu mencapai 360 derajat Celsius. Umumnya warna pendaran dari gunung adalah berwarna merah atau oranye akibat lava dari perut bumi. Namun pendaran warna di Kawah Ijen bukan diakibatkan oleh lava panas melainkan akibat gas belerang dengan kuantitas yang tinggi dengan tekanan dan suhu yang juga tinggi (mencapai 600 derajat Celsius).
Oksigen yang ada di udara kemudian terpantik oleh panas lava sehingga belerang akan langsung terbakar dan menghasilkan warna berwarna biru. Belerang yang terbakar di Kawah Ijen muncul dalam jumlah yang tinggi dan mengalir melalui bebatuan terlihat seperti lava berwarna biru. Namun karena warna apinya biru dan api itu bukan dari lava, membuat api biru hanya terlihat di malam hari. Di siang hari, api yang berekasi karena belerang ini akan berwarna kekuning-kuningan.
Jika di Indonesia ada dua pantai Pink yang cantik, lain lagi di negara tetangga kita yakni Autralia. Di Autralia ada danau berwarna pink. Danau ini bernama Hillier Lake, terletak di Middle Island, Australia Barat. Danau unik ini memang sangat menarik wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Di sekitarnya terdapat pasir yang tebal dan dikelilingi oleh pepohonan yang hijau. Letak danau juga tak jauh dari lautan. Danau pink ini ditemukan pada tahun 1802 oleh Matthew Flinders, seorang navigator dan hydrograper asal Inggris. Saat itu Flinders sedang melakukan survei perairan di sekitar, lalu tanpa sengaja menemukan danau berwarna pink cantik ini. Sejak saat itu banyak pengunjung yang datang karena penasaran akan keunikan danau ini. Tidak seperti danau pink lainnya yang ada di dunia, asal mula warna pink pada Danau Hillier masih menjadi misteri. Ada yang menyebutkan warna danau ini berasal dari mikro organisme yang hidup di air danau ini, tapi ada juga yang mengatakan bahwa wa...
Apa sih Aurora? Di mana terjadinya Aurora? Kali ini kita akan membahas salah satu keajaiban alam yang sangat indah, dimana kita dapat melihat cahaya berwarna - warni. Namun sayangnya, keajaiban ini terjadi di Kutub, jadi bagi sobat yang ingin melihat keindahan Aurora harus ke Kutub dulu ya he he he... Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Jump to navigation Jump to search Untuk kegunaan lain dari Aurora, lihat Aurora (disambiguasi) . Artikel atau bagian artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan . Bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus . Aurora Borealis di atas Danau Bear, Alaska Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari s...
Keindahan laut sangat diburu para wisatawan. Berikut ini kami akan memaparkan keajaiban fenomena alam yang sanagt menarik namun sayangnya berbahaya untuk dikunjungi. Warna biru neon berkilauan dalam air laut pantai Hong Kong dengan indahnya. Namun dibalik keindahan tersebut tersimpan ancaman dan potensi racun kata ahli biologi kelautan. Sinar biru merupakan indikator dari ledakan populasi (mekar atau blooming) alga berbahaya yang diciptakan oleh sesuatu yang disebut Noctiluca scintillans , dan sering dijuluki sebagai Sea Sparkle. Noctiluca terlihat seperti algae (ganggang) dan dapat bertindak seperti algae, tetapi pada kenyataannya, merupakan organisme bersel tunggal yang secara teknis dapat berfungsi baik sebagai hewan maupun sebagai tumbuhan. Jenis mekar ini dipicu oleh polusi peternakan yang dapat menghancurkan kehidupan dan perikanan laut, menurut ahli kelautan dari University of Georgia, Samantha Joye. "Foto-Foto ini luarbiasa indahnya, hanya saja sangat disayangkan...
Komentar
Posting Komentar